Pages

Saturday, September 29, 2012

9 Penyakit Tertua

1. Cholera
400 tahun SM, Hippocrates mendaftarkan penyakit ini. Namun penyakit ini telah ada dan berasal dari sepanjang sungai Gangga, sedangkan Athena saat itu masih merupakan tempat yang baru.
Cholera hidup di sumber air, Cholera menjadi sangat berbahaya ketika ada manusia yang dapat menjadi sumber penyebarannya. Sungai Gangga merupakan tempat terkuno yang didiami populasi manusia sehingga pada masa itu penduduk yang tinggal di hulu mandi dan mengotori airnya ke hilir. Dengan kata lain, mereka mengotori pasokan air dengan makin banyak bakteri yang kemudian menginfeksi makin banyak orang.

2. Typhoid
Sejak 430 - 426 SM, wabah besar menyapu kota Athena. Sejarawan Thucydides menggambarkan gejalanya: "Orang sehat tiba-tiba terserang panas di kepala, tenggorokan atau lidah, berdarah dan mengeluarkan nafas bau. Ketika bakteri sampai di perut, perut menjadi terganggu sehingga terjadi tekanan hebat. Jika tahap ini terlewati, dan bakteri turun lebih jauh ke usus, menyebabkan radang usus disertai diarhea parah, sehingga pasien melemah dan berakibat fatal."

3. Kusta
Seorang Mesir "Ebers Papyrus" dalam tulisannya (1550 tahun SM) merekomendasikan, "Jika kamu mengobati tumor Khonsu, terasa menjijikan dan bertambah besar, ada sesuatu di dalamnya, ... maka kamu harus khawatir. Itu adalah bengkak Khonsu, jangan lakukan apa pun untuk itu." [sumber: Nunn]
Typhoid dan cholera menyebar dengan cepat melalui sumber air, sedangkan kusta melalui dormansi. Seseorang dapat membawa bakteri penyebab kusta selama 20 tahun atau lebih sebelum menunjukkan gejala, dan selama masa itu orang tersebut dapat menyebarkan penyakit.
Pada tahap awal kusta terlihat seperti sifilis atau psoriasis. Kesalahan diagnosis mengakibatkan penderita psoriasis dianggap menderita kusta, sehingga ironisnya terjadi kontak dan meninggal akibat kusta karena meningkatnya paparan.

4. Cacar
Pada umumnya tujuan mumifikasi untuk mengawetkan jaringan lunak. Mesir kuno memberikan informasi berharga tentang penyakit yang berhubungan dengan jaringan lunak. 
Sir Marc Armand Ruffer dalam bukunya 1921 "Studies of the Palaeopathology of Egypt" menggambarkan 3 mumi yang ditemukan dengan 'vesikel berbentuk kubah' mirip dengan cacar [sumber: Ruffer]. Mumi-mumi kuno ini bertanggalkan 1530 SM, dan yang paling muda adalah mumi Ramses V yang meninggal tahun 1157 SM. Setelah penelitiannya pada mumi, Donald R. Hopkins yang berpartisipasi dalam WHO; Program Pemberantasan Cacar, menuliskan, "Infeksi pada mumi terungkap ruam 'bintil' berdiameter 2-4 mm, yang paling terlihat di wajah bagian bawah, leher dan bahu, tapi juga terlihat di lengan.
cacar merupakan salah satu pembunuh terbesar dalam sejarah, bertanggung jawab atas 300-500 juta kematian pada abad 20 [sumber: Universitas Saint Louis].

5. Rabies
Rabies tidak hanya menginfeksi inang tapi juga membajak otak inangnya sehingga memiliki keinginan untuk menggigit sesuatu. Rabies setidaknya sudah ada sejak 2300 SM yang digambarkan dalam Kode Eshuma Babylon [sumber: Rupprecht et al.]
Orang pertama yang dapat bertahan dari Rabies tanpa vaksinasi ialah Jeana Giese, remaja Wisconsin yang digigit kelelawar gila pada tahun 2004 di gereja.
New York Times menggambarkan bahwa Jeana tidak melakukan tindakan serius sebelum akhirnya diberi pengobatan dan dirawat di rumah sakit dengan gejala full-brown rabies [sumber: Rosenthal]
Dokter di Rumah Sakit Anak Wisconsin memberikan induksi koma dan obat-obatan antivirus.

6. Malaria
Bangsa Romawi melakukan pengobatan pertama kali untuk malaria; jimat yang dipakai di leher, ditulis dengan mantra yang kuat "abracadabra" [sumber: Shah]. Selama bertahun-tahun masyarakat berupaya dengan berbagai pengobatan lain seperti menyiram minyak ke genangan air kotor untuk melicinkan larva nyamuk, menggunakan pestisida, vaksin dan jaring, bahkan memanfaatkan teknologi tinggi seperti laser yang menembak nyamuk di udara. Namun penyakit ini terus menjangkit 300 juta orang pertahun, membunuh satu juta diantaranya [sumber: Shah].
Jurnal Wall Street melaporkan bahwa malaria bertanggung jawab atas seperdua kematian umat manusia sejak zaman batu [sumber: Shah]

7. Pneumonia
Manusia bernafas lebih dari 11.000 liter udara setiap hari [sumber: Nebraska Department Environmental Quality]. Sehingga paru-paru adalah rumah favorit bagi bakteri, virus, fungi dan bahkan parasit. Ketika benda asing berkolongi di paru-paru, cairan adalah akibat yang paling sering dihasilkan.
Hippocrates menulis bahwa cairan dalam paru-paru disebut pneumonia jika "demam menjadi akut, dan ada luka disalah satu sisi/kedua paru-paru, ekspirasi dapat menjadi batuk, sputum menjadi kuning/kelabu." [sumber: Hippocrates]
Hippocrates juga menyebutnya 'penyakit orang purba'.

8. Tuberculosis
Tahun 2008 tim peneliti University College London menyelam di kota kuno Alit-Yam, di lepas pantai Israel. Disana mereka menemukan kuburan ibu dan anak. Kedua kerangkanya menunjukkan lesi berkarakteristik tuberculosis [sumber: Lloyd]. Hal ini dikuatkan dengan tes DNA; Tuberculosis yang berumur setidaknya 9000 tahun.
Menariknya penggalian ini juga menunjukkan bukti tentang perdebatan 'ayam atau telur' manusia mendapat TB dari sapi atau sapi mendapat TB dari manusia. Di Alit-Yam kerangka manusia menunjukkan tanda TB sedangkan tidak pada DNA kerangka binatang [sumber: Hershkovitz et al.], sehingga sepertinya sapi bukanlah pembunuh seperti yang dikira.
Namun penemuan Alit-Yam bukanlah yang tertua, di Turki ditemukan tulang berlesi TB yang berumur 500 ribu tahun yang lalu [sumber: Lloyd].

9. Trachoma
Trachoma merupakan infeksi kronis pada kelopak mata atas yang mengakibatkan penyempitan kelopak dan memutarnya bulu mata ke arah kornea. Dari waktu ke waktu, menggosokkan kelopak mata yang menyempit dan bulu mata dapat membuat buta. 
Banyak peneliti menyatakan trachoma lebih awal ditemukan di Australia. Kerangka suku Aborigin yang berumur 8000 SM menunjukkan lesi di sekitar mata pada tengkoraknya [sumber: Webb]. Meskipun ada beberapa penyakit mata yang mungkin terjadi, tapi kerangka tersebut ditemukan di  bagian Australia dimana trachoma biasa terjadi pada hari ini.